BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Risiko ada dimana mana , bisa datang kapan saja, dan sulit
dihindari. Jika risiko itu menimpa suatu organisasi, maka organisasi tersebut
bisa mengalami kerugaian yang signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko
tersebut bisa mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut.
Sehubungan dengan kenyataan
tersebut semua orang (khususnya pengusaha) selalu harus berusaha untuk
menanggulanginya, artinya berupaya untuk meminimalkan ketidakpastian
(risiko), agar kerugian yang ditimbulkan dapat dihilangkan atau paling tidak
diminimalkan.
Penanggulangan risiko tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara dan pengelolaan berbagai cara penanggulangan risiko inilah yang disebut manajemen risiko.
Penanggulangan risiko tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara dan pengelolaan berbagai cara penanggulangan risiko inilah yang disebut manajemen risiko.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka
dapat kita susun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu proses manajemen risiko ?
2. Bagaimana proses manajemen risiko ?
1.3
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca
mendapat pengetahuan lebih tentang apa itu manajemen risiko dan bagaimana
proses manajemen risiko itu berjalan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Risiko
Istilah (risk) risiko
memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau
keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Vaughan
(1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut :
è Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).
Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan)
terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan
untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu.
Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat
risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti
kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.
è Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan
kerugian).
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas
sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang
cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
è Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).
Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective
uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang
didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective
uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.
è Risk is the dispersion of actual
from expected results
(Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan).
Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat
penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik
rata-rata.
è Risk is the probability of any
outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda
dengan outcome yang diharapkan).
Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilita dari
suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda
dari yang diharapkan.
Dari berbagai definisi diatas, risiko dihubungkan dengan
kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau
tidak terduga. Dengan kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan adanya
ketidakpastian. Atau juga bisa disebut ketidakpastian tentang kejadian di masa
depan.
Sedangkan manajemen risiko adalah upaya-upaya dalam bentuk aturan
maupun tindakan yang ditujukan untuk mengoptimalkan (meminimalisir) risiko atas
suatu portfolio sesuai dengan Kebijakan Investasi masing-masing dana kelolaan.
Penerapan sistem manajemen risiko mengacu pada peraturan serta ketentuan yang
tertuang dalam kebijakan perusahaan.
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
- risiko spekulatif, dan
- risiko murni.
Risiko
spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi
perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
Risiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan
istilah risiko bisnis(business risk). Seseorang yang
menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan
pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko
yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah
suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat
menimbulkan kerugian.
Risiko murni
Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat
berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan.
Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka
perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak
terjadi kebakaran. Dengan demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan
menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan
maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat
merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah
satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian
besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal
dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ).
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko
murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih
terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat
kemungkinan untung.
2.2
Manajemen Risiko dan Proses Manajemen Risko
Manajemen risiko adalah
suatu proses mengidentifikasi, mengukur risiko, serta membentuk strategi untuk
mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia. Manajemen risiko
bertujuan untuk mengelola risiko tersebut sehinga kita dapat memperoleh hasil
yang optimal. Manajemen risiko pada dasarnya dilakukan melalui proses-proses
berikut ini :
1. Identifikasi Risiko
Proses ini meliputi identifikasi risiko
yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas usaha. Identifikasi risiko secara akurat
dan komplet sangatlah vital dalam manajemen risiko. Salah satu aspek
penting dalam identifikasi risiko adalah mendaftar risiko yang mungkin terjadi
sebanyak mungkin. Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam identifikasi
risiko antara lain:
·
Brainstorming
·
Survei
·
Wawancara
·
Informasi historis
· Kelompok kerja, dll.
2. Analisa
Risiko
Setelah melakukan identifikasi risiko, maka tahap
berikutnya adalah pengukuran risiko dengan cara melihat potensial terjadinya seberapa
besar severity (kerusakan) dan probabilitas terjadinya risiko tersebut.
Penentuan probabilitas terjadinya suatu event sangatlah subyektif dan lebih
berdasarkan nalar dan pengalaman. Beberapa risiko memang mudah untuk diukur,
namun sangatlah sulit untuk memastikan probabilitas suatu kejadian yang sangat jarang
terjadi. Sehingga, pada tahap ini sangtalah penting untuk menentukan dugaan
yang terbaik supaya nantinya kita dapat memprioritaskan dengan baik dalam
implementasi perencanaan manajemen risiko. Kesulitan dalam pengukuran risiko
adalah menentukan kemungkinan terjadi suatu risiko karena informasi statistik
tidak selalu tersedia untuk beberapa risiko tertentu. Selain itu, mengevaluasi
dampak severity (kerusakan) seringkali cukup sulit untuk asset immateriil.
3.
Pengelolaan risiko
Jenis-jenis
cara mengelola risiko:
a.
Risk avoidance
Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas
yang mengandung risiko sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka
harus dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang
dihasilkan oleh suatu aktivitas.
b.
Risk reduction
Risk
reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang
mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak
kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko.
c.
Risk transfer
Yaitu
memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak
(asuransi)
maupun hedging.
d.
Risk deferral
Dampak
suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek
suatu proyek
hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.
e.
Risk retention
Walaupun
risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurnagi maupun
mentransfernya,
namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari
aktivitas.
4.
Implementasi Manajemen Risiko
Setelah
memilih respon yang akan digunakan untuk menangani risiko, maka saatnya untuk
mengimplementasikan metode yang telah direncanakan tersebut.
5.
Monitoring Risiko
Mengidentifikasi, menganalisa dan merencanakan suatu
risiko merupakan bagian penting dalam perencanaan suatu proyek. Namun,
manajemen risiko tidaklah berhenti sampai disana saja. Praktek, pengalaman dan
terjadinya kerugian akan membutuhkan suatu perubahan dalam rencana dan
keputusan mengenai penanganan suatu risiko. Sangatlah penting untuk selalu
memonitor proses dari awal mulai dari identifikasi risiko dan pengukuran risiko
untuk mengetahui keefektifan respon yang telah dipilih dan untuk
mengidentifikasi adanya risiko yang baru maupun berubah. Sehingga, ketika suatu
risiko terjadi maka respon yang dipilih akan sesuai dan diimplementasikan
secara efektif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Risiko ada dimana mana , bisa datang kapan saja, dan sulit
dihindari. Jika risiko itu menimpa suatu organisasi, maka organisasi tersebut
bisa mengalami kerugaian yang signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko
tersebut bisa mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut. Maka risiko perku
di kelola dengan baik untuk meminimalisir risiko. Adapun proses manejemen
risiko adalah :
1. Identifikasi risiko
2. Analisa risiko
3. Pengelolaadn risiko
4. Implementasi risiko
5. Monotoring risiko
Risiko sendiri memiliki berbagai definisi. Namun secara
garis besar risiko adalah berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena
kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.
Sesuatu yang tidak pasti (uncertain)
dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian
yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity),
sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan
istilah risiko (Risk).
DAFTAR PUSTAKA
http://ahds.ac.uk
http://hovidintkj.blogspot.com/2011/11/makalah-manajemen-risiko.html
Intan Ispratiwi
53211641
3DF01
Intan Ispratiwi
53211641
3DF01
0 komentar:
Posting Komentar